Soetjipto Soentoro

Mantan Pemain PSSI

Soetjipto Soentoro (Dokumentasi Tabloid BOLA)
---------------------
Soetjipto Soentoro (lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 Juni 1941 – meninggal di Jakarta, 12 November 1994 pada umur 53 tahun) merupakan pemain Sepak Bola dari Persija, klub Sepak Bola Indonesia, yang dapat berposisi sebagai Penyerang Bayangan.

Profil
Awal Karier
Sebelum bergabung dalam klub, saat berumur belasan tahun Soetjipto bermain sepak bola di jalanan di daerah Kebayoran Baru, Jakarta, pada tahun 1954. Selanjutnya, ia menjelma menjadi salah satu pemain hebat sepanjang sejarah sepak bola Indonesia hingga level asia.
Peruntungannya berubah sejak bergabung dengan IPPI Kebayoran. Namanya mulai dikenal publik ketika membela Setia Jakarta (klub internal Persija). Pelatih timnas junior, Djamiat Dalhar, mengetahui potensi yang dimiliki Soetjipto

Abdul Kadir

Mantan Pemain PSSI

Abdul Kadir (lahir di Denpasar, Bali, 27 Desember 1948 – meninggal di Jakarta, 4 April 2003 pada umur 54 tahun) merupakan pemain Sepak Bola dari Persebaya Surabaya, klub Sepak Bola Indonesia, yang dapat berposisi sebagai Penyerang Kiri Luar. Ia merupakan pemain timnas periode 1965-1978.

Profil
Karir di tim nasional sepak bola Indonesia
Abdul Kadir pernah memperkuat timnas semasa dipegang pelatih asal Yugoslavia, Tony Pogacnik, Endang Witarsa, Djamiat Dhalhar, dan pelatih asal Belanda, Wiel Coerver. Ia pernah memperkuat timnas saat menjuarai Piala Raja 1968, Merdeka Games 1969, dan Pesta Sukan Singapura (1972). Kadir juga pernah memperkuat timnas saat menjadi runners up Piala Presiden Korsel (1970-1972). Debutnya di Timnas PSSI adalah ketika berusia 16 tahun sudah ditarik masuk Timnas tampil di Ganefo (sekarang Asian Games) di Pyong Yang pada 1964. Abdul Kadir mulai mencuat namanya mulai

Jacob Sihasale

Mantan Pemain PSSI

Jacob Sihasale (lahir di Ambon, Maluku, 16 April 1944 – meninggal di Jakarta, 7 Juli 1983 pada umur 39 tahun) merupakan pemain Sepak Bola dari Persebaya, klub Sepak Bola Indonesia, yang dapat berposisi sebagai Penyerang.

Profil
Karir di klub
Mulai terjun dalam persepakbolaan sekitar 1958-1960, terpilih sebagai pemain PSA (Persatuan Sepakbola Ambon).
Tahun 1961 hijrah ke Surabaya dan bergabung dengan perkumpulan yang terkenal, Assyabaab, hingga 1966, Sebelum pindah ke Medan, 2 tahun dia bermain untuk perkumpulan PSAD ; kemudian bermain untuk Pardedetex, Tahun 1970 ia kembali ke Surabaya.
Ia berhasil membawa Persebaya Surabaya menjadi runner up Perserikatan tahun 1971 dan 1973. Setelah di partai final masing-masing kalah dengan PSMS dan Persija.
Namun sayang di akhir karirnya sebagai pesepakbola, ia tidak berhasil membawa Persebaya melaju ke babak final Perserikatan setelah kalah dari Persija dengan skor 2-0. Gol

Iswadi Idris

Mantan Pemain PSSI

Iswadi Idris (lahir di Banda Aceh, Aceh, 18 Maret 1948 – meninggal di Jakarta, 11 Juli 2008 pada umur 60 tahun) adalah salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia [1]. Pemain yang dijuluki "Boncel" karena tubuhnya relatif pendek (tinggi 165 cm) ini termasuk pemain paling berbakat yang dimiliki Indonesia. Ia memperkuat timnas PSSI sebagai pemain gelandang pada era 1960-an dan 1970-an. Selama menjadi pemain, Bang Is, demikian ia akrab disapa, sangat menggemari nomor punggung 13.

Karier
Persija Jakarta ( Kejurnas PSSI 1966 )
Iswadi Idris mengawali debutnya bersama dengan Persija pada tahun 1966. Ia mengawali debutnya bersama Persija dengan memperoleh hasil buruk ketika timnya hanya

Ponirin Meka

Mantan Pemain PSSI

Ponirin Meka adalah salah satu pemain terpenting di klub PSMS Medan ketika merebut juara sepak bola divisi utama PSSI era 1984-1985 ketika mengalahkan Persib Bandung dengan adu penalti 6-5 setelah bermain waktu normal tetap imbang 2-2.

Penampilan spektakuler Ponirin juga terjadi ketika membela timnas sepak bola Indonesia pada Asian Games 1986 di Seoul. Indonesia maju ke semi final setelah di perdelapan final mengalahkan Malaysia 1-0. Selanjutnya di perempat final berhasil menumbangkan Uni Emirat Arab dengan adu penalti 6-5, di mana Ponirin berhasil mematahkan penalti

Liga Jusuf Kalla


Liga JK adalah liga amatir yang di bentuk oleh Johar Arifin (Ketua Umum PSSI). MAKASSAR- Ketua Umum PSSI Djohar Arifin membuka kompetisi sepakbola Liga Jusuf Kalla (Liga JK). Pembukaan itu dilakukan usai melantik pengurus provinsi PSSI Sulawesi Selatan periode 2012-2016, di Wisma Kalla, Makassar, Senin (9/7/2012) malam.

Klub
Masing-masing kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan mengirimkan 1 perwakilannya yang merupakan klub terbaik/Juara liga di kabupaten/kota di seluruh sulsel untuk mengikuti Liga JK (Liga Champions Sulsel). Liga

Kejuaraan Nasional Sepak Bola Putri


Kejuaraan Nasional Sepak Bola Putri atau Turnamen Nasional Sepak Bola Putri adalah even olah raga rutin yang diselenggarakan oleh PSSI yang melibatkan klub-klub sepakbola putri dari seluruh asosiasi sepak bola daerah di Indonesia. Biasanya, kejuaraan ini digunakan oleh PSSI sebagai ajang seleksi pemain nasional putri untuk berkompetisi di tingkat regional ASEAN (AFF) maupun kontinenal (AFC).
Pada tahun 2010, even ini diselenggarakan di Cibubur, Jakarta pada tanggal 19-24 Juli. Sebelumnya, even

Liga Pendidikan Indonesia


Liga Pendidikan Indonesia adalah kompetisi sepak bola antara SMP dan SMA (atau yang sederajat) dan Universitas seluruh Indonesia. Diselenggarakan secara bertahap, mulai dari kabupaten/kota, provinsi, wilayah tingkat nasional. Implementation of activities outside school hours or on school holidays on major educational element. Organized by the principle of the sports industry. Kerjasama antara Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia dan Persatuan Sepak Bola Seluruh

Piala Soeratin


Piala Soeratin adalah sebuah turnamen kompetisi sepak bola di Indonesia yang diperuntukkan bagi pemain sepak bola yang berusia 18 tahun ke bawah. Di tahun 2012 PSSI meregulasi kompetisi Piala Soeratin diperuntukkan bagi pemain sepak bola yang berusia 17 tahun ke bawah. Sebelumnya kompetisi ini disponsori oleh PT Bogasari dan kompetisi yang disebut Liga Bogasari. Nama Soeratin diambil dari nama depan mantan ketua umum PSSI yang pertama yaitu Soeratin Sosrosoegondo untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam merintis dan membangun sepak bola Indonesia.

Piala Indonesia


Piala Indonesia merupakan sebuah nama turnamen sepak bola garapan PSSI yang mempertemukan seluruh klub sepak bola dari 4 tingkatan kompetisi Liga Indonesia yakni Liga Super, Divisi Utama, Divisi Satu dan Divisi Dua. Melalui turnamen Piala Indonesia, klub-klub dari luar Divisi Utama Liga Indonesia memiliki kesempatan untuk menghadapi klub-klub besar yang selalu menghuni Divisi Utama Liga Indonesia. Bagi klub-klub divisi terendah, merupakan kebanggaan dapat mengukur kemampuan melawan klub-klub besar bahkan menjadi motivasi tersendiri untuk menjadi pembunuh raksasa jika mampu mengalahkan klub-klub dari divisi di atasnya.

Sejarah
Piala Indonesia digelar untuk pertama kalinya pada tahun 2005 dan

Piala Galatama


Piala Galatama merupakan turnamen antar klub-klub yang mengikuti kompetisi Galatama. Terakhir kali digelar tahun 1994 dikarenakan kompetisi Galatama digabung dengan Perserikatan.

Sejarah
Piala Galatama dimulai pada tahun 1985 dengan nama Piala Liga. Turnamen ini melibatkan seluruh tim yang mengikuti kompetisi Galatama. Turnamen ini sempat ditiadakan pada tahun 1990. tetapi di adakan kembali pada tahun 1992.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia


Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, disingkat PSSI, adalah organisasi induk yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia. PSSI berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo. PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954. PSSI menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005, diadakan pula Piala Indonesia. Ketua Umum PSSI sejak 9 Juli 2011 adalah Djohar Arifin Husin.

Sejarah
Sejarah perkumpulan sepak bola di Indonesia

Elly Idris


Elly Idris (lahir 4 November 1962) merupakan seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Indonesia.
Elly adalah pemain yang disegani di tahun 1980-an. Karier Elly mulai berkibar saat memperkuat Yanita Utama. Di klub ini ia mendapat panggilan memperkuat timnas proyeksi Pra-Piala Dunia dan SEA Games.
Setelah membela Yanita Utama, Elly hijrah ke Krama Yudha. Dua musim bersama Krama Yudha, pada 1987 Ellly memutuskan pindah ke Pelita Jaya. Di klub itu Elly berhasil mempersembahkan tiga gelar juara Galatama. Dia pernah mendapat hukuman skorsing selama dua tahun dilarang aktif dalam pesepakbolaan karena melakukan penghinaan terhadap ofisial Petrokimia Putra.
Sebelum kasus ini, Elly sudah pernah dihukum PSSI lantaran skandal suap sewaktu memperkuat PSSI A pada Pra-Piala

Adeng Hudaya


Adeng Hudaya (lahir di Cikajang, Garut, 30 Juni 1957) adalah Libero sekaligus kapten, ketika Persib Bandung Berjaya di pentas sepak bola nasional semasa kompetisi era Perserikatan.
Adeng Mulai bergabung dengan Tim Persib sejak tahun 1979, Sudah dua kali menjadi juara kompetisi perserikatan yaitu pada tahun tahun 1986 dan 1989 atau 1990. Ketika menjadi bagian dari tim nasional Indonesia A yang berlatih di Brasil, ia tidak sempat memperkuat Persib di Piala Hasanal Bolkiah (Piala Pesta Sukan II) 1986 di Brunei Darussalam. kemudian Persib memanggil dua pemain asal Bandung (Jawa Barat) yang memperkuat klub lain, yaitu Heri Kiswanto (Krama Yudha Tiga Berlian Palembang) dan Yusuf Bachtiar (Perkesa '78 Sidoardjo).
Perjalan karier di lapangan Hijau relatif mulus, Adeng muda

Jaya Hartono


Jaya Hartono (lahir di Medan, Sumatera Utara, 20 Oktober 1963) adalah seorang pelatih sepak bola asal Indonesia yang merupakan pelatih Persib Bandung dari 2008-2010. sebelumnya Ia menjabat sebagai pelatih di Deltras. Ia juga seorang mantan pemain sepak bola, baik klub maupun timnas. Pada 18 Juni 2009, dia diincar mantan timnya, Persik Kediri dan juga ditawari melatih Persebaya Surabaya musim depan. Pada 22 Juli 2009, muncul pernyataan bila Jaya melatih Persebaya untuk kompetisi 2009-10[1]. Namun semua itu tidak jadi, Jaya lebih memilih bertahan di Persib.

Sebagai pemain
Karier klub
Jaya Hartono melanggang buana di kompetisi Galatama. salah satu prestasi terbaiknya saat itu adalah saat ia bersama Niac Mitra menjadi juara kompetisi Galatama pada tahun 1987

Sutan Harharah


Sutan Harharah (lahir 9 Agustus 1952) merupakan seorang pemain sepak bola dan pelatih berkebangsaan Indonesia. Dia dikenal sebagai defender serbabisa.
Tak heran bila Sutan menjadi pilar di level klub, juga di level timnas. Ketika membela Persija (1972-1979) ia berhasil menyumbangkan dua kali gelar juara kompetisi perserikatan bagi tim berjuluk Macan Kemayoran, yakni pada tahun 1973 dan 1975. Sutan juga sukses membawa tim PON DKI Jakarta menjuarai PON 1974.
Di level timnas, namanya juga identik dengan pertahanan Tim Merah-Putih selama hampir delapan tahun. Saat timnas mengalahkan Uruguay, 2-1, pada tahun 1974, Sutan menjadi salah satu pengawal barisan belakang timnas.
Sejak tahun 1985, Sutan sudah menangani sejumlah klub di Tanah Air, seperti Persikabo, Persikota, Persegi

Abdul Rahman Gurning


Abdul Rahman Gurning (lahir di Kisaran, 15 Januari 1958) adalah pesepak bola dan pelatih sepak bola Indonesia. Ia memulai karier dengan bermain pada klub lokal di Asahan, kemudian ia direkrut Kamarudin Panggabean untuk bermain di klub Mercu Buana. Setelah klub Mercu Buana bubar, ia bermain untuk klub Medan Jaya dan PSMS Medan.Ia sempat berkarier untuk Timnas Indonesia dengan bermain dalam Asian Games Seoul di Korea Selatan pada tahun 1988. Setelah gantung sepatu, ia beralih menjadi pelatih sepak bola dengan lisensi A untuk melatih suatu tim sepak bola. Klub yang pernah dilatihnya adalah Persitara Jakarta Utara dan saat ini ia melatih klub PSPS Pekanbaru. 

Karier
Pesepak bola
PSA Asahan (1976-1978)
PSS Simalungun (1974-1980)
PON Sumatera Utara (1981)

E.A. Mangindaan


E.A. Mangindaan atau Erents Alberth Mangindaan (lahir 22 November 1910 – meninggal di Desa Pondang, Kecamatan Tombasian (Amurang), Kabupaten Minahasa, 3 Juni 2000 pada umur 89 tahun; akrab dipanggil Opa Mangindaan) adalah mantan pelatih sepak bola dari Indonesia, PSSI dan pendiri PSSI. Prestasi terbesarnya adalah membawa tim nasional sepak bola Indonesia bermain imbang 0-0 melawan timnas sepak bola Rusia pada Olimpiade Melbourne 1956. Saat itu ia adalah asisten pelatih kepada Tony Pogacnik.
Ia pernah beberapa kali membawa PSM Makassar menjadi juara nasional. Selain itu, saat menjadi asisten di timnas, ia mengangkat sejumlah pemain andal, seperti Ramang, Suwardi dan Nursalam, yang dikenal sebagai trio penyerang PSM pada tahun 1970-an.
Ia pernah menjadi pelatih yang beberapa kali membawa PSM Makassar menjadi juara nasional bersama para pemain diantaranya: Yusuf Bahang, Hafid Ali, Abdi Tunggal, Baco Achmad, Nasir Salassa, Yopie

Danurwindo


Danurwindo (lahir di Kutoarjo, 15 Mei 1951ialah mantan pemain sepak bola berkebangsaan Indonesia dan kini menjadi pelatih klub-klub di ajang Liga Indonesia.

Pelatih Timnas
Asisten pelatih Yosep Masopust (Timnas Senior).
Asisten pelatih Romano Matte (Tim Piala Asia U-19).

M Basri


M. Basri (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 5 Oktober 1942) adalah mantan pemain sepak bola nasional Indonesia dan sekarang melatih beberapa klub sepak bola di Indonesia.

Karier
Sebagai pemain
Basri memulai kariernya di Klub MOS pada tahun 1961 dan dilanjutkan di klub Pardedetex dan HBS Surabaya.
Basri sempat membela timnas di Asian Games 1962. Pada saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia. Selanjutnya, Basri terus tampil pada dua Asian Games berikutnya. Ia juga menjadi bagian timnas saat Indonesia turun di Ganefo.Persebaya Surabaya adalah tim pertama yang diasuh Basri. Pada musim 1977, Basri berhasil mengantarkan Persebaya jadi juara Kompetisi Perserikatan. Usai memberikan prestasi puncak bagi Persebaya, Basri pindah ke Niac Mitra. Nampaknya Basri juga ingin menjajal kerasnya Kompetisi Galatama. Lagi-lagi keampuhan

Rusdy Bahalwan

Rusdy Bahalwan (lahir di Surabaya, 7 Juni 1947 – meninggal di Surabaya, 7 Agustus 2011 pada umur 64 tahun) adalah mantan pemain dan pelatih sepak bola Indonesia.

Karier
Rusdy mengawali karier sepak bolanya dari klub Assyabaab pada 1963[3] dan berposisi sebagai bek kanan. Pada 1970-1979 ia memperkuat Persebaya Surabaya dan merebut juara kompetisi Perserikatan pada 1976.Pada 1972 Rusdy dipanggil masuk tim nasional PSSI B. Setahun kemudian ia dipanggil tim Indonesia bersama empat pemain Persebaya lainnya yaitu Abdul Kadir, Waskito, Jacob Sihasale dan Budi Santoso. Mereka digembleng pelatih Djamiat Dalhar untuk persiapan terjun ke turnamen Merdeka Cup di Kuala Lumpur, Malaysia dan Anniversary Cup.Setelah gantung sepatu, Rusdy ditunjuk menjadi pelatih

Sinyo Aliandoe


Sebastian Sinyo Aliandoe (lahir di Larantuka, Flores Timur, 1 Juli 1940) adalah seorang mantan pemain dan pelatih nasional sepak bola Indonesia.
Dia terjun ke dunia pelatih pada awal tahun 70-an, setelah mengalami cedera parah, patah tulang pergelangan kakinya.
Sebagai pelatih, Sinyo lebih mengutamakan hitungan-hitungan teknis di lapangan, ketimbang menyandarkan diri dalam ungkapan keberuntungan. Dia menghitung benar, setiap kemampuan para pemain dalam proses mencetak gol. Sinyo dikenal memiliki kemampuan

Anjas Asmara


Anjas Asmara merupakan salah satu pemain sepak bola timnas Indonesia yang hampir mengantarkan Indonesia ke Olimpiade 1976. Bersama Suaib Rizal, kegagalan tendangan penaltinya ke gawang Korea Utara yang dijaga oleh Jin-In Chol pada final Pra Olimpiade di Stadion Senayan, Jakarta, membuyarkan impian Indonesia tampil di Olimpiade