DATA

DAFTAR ISI
Divisi Utama Liga Indonesia
Piala Indonesia
Liga Super Indonesia
Divisi Satu Liga Indonesia
Divisi Dua Liga Indonesia
Divisi Tiga Liga Indonesia
Perserikatan
Galatama
Liga Primer Indonesia


Divisi Utama Liga Indonesia

Negara Indonesia
Dibentuk         1995
Musim pertama           1994/1995
Jumlah tim       36
Promosi ke      Liga Super
Degradasi ke   Divisi Satu
Tingkat            2
Piala domestik Piala Indonesia
Klub tersukses Persebaya, Persik
Stasiun televisi penyiar           Antv
Situs web        http://www.ligaindonesia.co.id/
 201 0–11

Divisi Utama Liga Indonesia adalah kompetisi tingkat 2 dalam Liga Indonesia, di bawah Liga Super Indonesia. Sebelum tahun 2008, Divisi Utama adalah kompetisi tingkat teratas.

Divisi Utama dibentuk pada tahun 1994 melalui peleburan 2 kompetisi yang ada pada saat itu, yaitu Perserikatan dan Galatama. Pada musim 1997/98, kompetisi ini dihentikan akibat kondisi politik di Indonesia yang tidak kondusif.

Sejak pertama kali digelarnya Divisi Utama Liga Indonesia, kompetisi ini telah mengalami beberapa kali perubahan sistem kompetisi. Sempat menerapkan sistem kompetisi penuh pada musim kompetisi 2003 dan 2004, pada musim kompetisi 2006, sistem kompetisi 2 wilayah dengan pergelaran babak 8 Besar kembali digunakan.

Musim
Musim Titel liga          Juara pertama  Skor final        Juara kedua
1994–95          Liga Indonesia
 (Liga Dunhill)            Persib Bandung           1–0      Petrokimia Putra
1995–96          Liga Indonesia II
 (Liga Dunhill)            Mastrans Bandung Raya         2 0       PSM Makassar
1996–97          Liga Indonesia III
 (Liga Kansas) Persebaya Surabaya    3–1      Bandung Raya
1997–98          Liga Indonesia IV       Kompetisi tidak diselesaikan
1998–99          Liga Indonesia V        PSIS Semarang           1–0      Persebaya Surabaya
1999–2000      Liga Bank Mandiri      PSM Makassar            3–2      Pupuk Kaltim
2001    Liga Bank Mandiri      Persija Jakarta 3–2      PSM Makassar
2002    Liga Bank Mandiri      Petrokimia Putra         2–1      Persita Tangerang
2003    Liga Bank Mandiri      Persik Kediri   N/A     PSM Makassar
2004    Liga Bank Mandiri      Persebaya Surabaya    N/A     PSM Makassar
2005    Liga Djarum Indonesia           Persipura Jayapura      3–2      Persija Jakarta
2006    Liga Djarum Indonesia           Persik Kediri   1–0      PSIS Semarang
2007    Liga Djarum Indonesia           Sriwijaya FC   3–1      PSMS Medan
2008    Liga Utama Esia         Persisam Putra Samarinda       1–0      Persema Malang
2009–10          Liga Joss Indonesia     Persibo Bojonegoro     3–1 a.p.           Delta Putra Sidoarjo
2010–11          Liga Ti-Phone Persiba Bantul 1–0[1][2]         Persiraja Banda Aceh

Pemain terbaik
Musim Nama pemain  Klub
1994/95           Widodo C. Putro        Petrokimia Putra
1995/96           Ronny Wabia  Persipura Jayapura
1996/97           Nur'alim          Bandung Raya
1997/98           kompetisi dihentikan
1998/99           Ali Sunan        PSIS Semarang
1999/00           Bimasakti        PSM Makassar
2001    Bambang Pamungkas  Persija Jakarta
2002    Ilham Jayakesuma       Persita Tangerang
2003    Musikan          Persik Kediri
2004    Ponaryo Astaman        PSM Makassar
2005    Christian Warabay      Persipura Jayapura
2006    Maman Abdurrahman PSIS Semarang
2007    Zah Rahan       Sriwijaya FC
2008/09           Aldo Baretto   Persisam Putra Samarinda
2009/10           Victor Da Silva           Persibo Bojonegoro
2010–11          Wahyu Wiji Astanto   Persiba Bantul [1][2]

Pencetak gol terbanyak
Musim Nama pemain  Klub    Gol
1994/95           Peri Sandria     Bandung Raya            34 gol
1995/96           Dejan Gluscevic          Bandung Raya            30 gol
1996/97           Jacksen F. Tiago          Persebaya Surabaya    26 gol
1997/98           Kurniawan Dwi Yulianto       Pelita Jakarta   20 gol
1998/99           Alain Mabenda           PSDS Deli Serdang    11 gol
1999/00           Bambang Pamungkas  Persija Jakarta 24 gol
2001    Bakko Sadissou          Barito Putra     22 gol
2002    Ilham Jayakesuma       Persita Tangerang        26 gol
2003    Oscar Aravena            PSM Makassar            31 gol
2004    Ilham Jayakesuma       Persita Tangerang        22 gol
2005    Cristian Gonzalez        Persik Kediri   25 gol
2006    Cristian Gonzalez        Persik Kediri   29 gol
2007    Cristian Gonzalez        Persik Kediri   32 gol
2008/09           Jean Paul Casmir & Mardiansyah       Persikad Depok & Persikabo Bogor   17 gol
2009/10           Edward Junior Wilson            Semen Padang            15 gol
2010/11           Fortune Udo   Persiba Bantul 34 gol[1][2]

Referensi
^ a b c Widjajadi. Gol Wahyu Antarkan Persiba Bantul Juara Divisi Utama. Media Indonesia, 25 Mei 2011. Diakses pada 27 Mei 2011.
^ a b c Sukses Ganda Persiba. Seputar Indonesia, 26 Mei 2011. Diakses pada 26 Mei 2011.

Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi Liga Indonesia
(Indonesia) Data di sumpahpalapa.com
http://id.wikipedia.org/



Piala Indonesia

 Logo Piala Indonesia 2010

Dibentuk         2005
Wilayah           Indonesia
Jumlah tim       32
Juara bertahan Sriwijaya FC
Klub tersukses Sriwijaya FC, Arema Malang (2)
Stasiun televisi penyiar           RCTI
Situs web        www.ligaindonesia.co.id
Piala Indonesia 2010

Piala Indonesia merupakan sebuah nama turnamen sepak bola garapan PSSI yang mempertemukan seluruh klub sepak bola dari 4 tingkatan kompetisi Liga Indonesia yakni Liga Super, Divisi Utama, Divisi Satu dan Divisi Dua.

Melalui turnamen Piala Indonesia, klub-klub dari luar Divisi Utama Liga Indonesia memiliki kesempatan untuk menghadapi klub-klub besar yang selalu menghuni Divisi Utama Liga Indonesia. Bagi klub-klub divisi terendah, merupakan kebanggaan dapat mengukur kemampuan melawan klub-klub besar bahkan menjadi motivasi tersendiri untuk menjadi pembunuh raksasa jika mampu mengalahkan klub-klub dari divisi di atasnya.

Sejarah
Piala Indonesia digelar untuk pertama kalinya pada tahun 2005 dan disponsori PT. HM Sampoerna dengan produk unggulannya yakni Dji Sam Soe, sehingga ajang tersebut dinamakan pula dengan Copa Dji Sam Soe Indonesia 2005. Turnamen Piala Indonesia 2005 melibatkan 92 tim yang terdiri dari 36 klub Divisi Utama, 40 klub Divisi Satu dan 16 klub Divisi Dua. Sebelumnya di era Galatama Pernah pula digelar semacam Piala Indonesia yang diikuti oleh klub-klub Galatama dengan nama Piala Galatama

Format Turnamen
Turnamen Piala Indonesia diselenggarakan dengan menggunakan sistem gugur dengan pola Home and Away, atau partai kandang dan tandang, mulai babak penyisihan hingga partai semi final. Sementara babak grand final dilangsungkan dalam satu kali dalam pertandingan pamungkas di satu tempat. Final Piala Indonesia 2005 dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Hadiah dan Penghargaan
Klub yang mampu menjuarai turnamen ini berhak mendampingi juara Liga Indonesia mewakili Indonesia di ajang Liga Champions Asia. Ada beberapa penghargaan di turnamen Piala Indonesia, selain dari piala bergilir, yaitu:
Juara  : Rp. 1.000.000.000
Peringkat II : Rp. 500.000.000
Peringkat III : Rp. 350.000.000
Pemain terbaik : Rp. 75.000.000
Top Scorer : Rp. 75.000.000
Fair Play Team : Rp. 75.000.000
Best Supporter : Rp. 75.000.000

Pencetak Gol Terbanyak
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar pencetak gol terbanyak Piala Indonesia
2005 - Javier Roca (Persegi Gianyar) - 11 gol[1][2]
2006 - Emaleu Serge (Arema Malang) - 9 gol[2]
2007 - Albeto Goncalves da Costa (Persipura Jayapura) - 6 gol[2]
2008/2009 - Samsul Arif (Persibo Bojonegoro) dan Pablo Frances (Persijap Jepara) -8 gol[2]
2010 - Cristian Gonzalez (Persib Bandung) - 10 gol[2]

Pemain Terbaik
2005 - Firman Utina (Arema Malang)
2006 - Aris Budi Prasetyo (Arema Malang)
2007 - Bambang Pamungkas (Persija Jakarta)
2008/2009 - Anoure Obiora (Sriwijaya FC) Palembang
2010 - Keith Kayamba Gumbs[3] (Sriwijaya FC)

Suporter Tim Terbaik
2006 - Aremania (Arema Malang)
2007 - The Jakmania (Persija Jakarta)

Juara Piala Indonesia
Musim Juara    Hasil    Runner-up
2005    Arema Malang (Divisi Utama) 4-3 (perpanjangan waktu)      Persija Jakarta (Divisi Utama)
2006    Arema Malang (Divisi Utama) 2-0 Persipura Jayapura (Divisi Utama)
2007    Sriwijaya FC (Divisi Utama)  4-1 (1-1) (setelah adu pinalti)  Persipura Jayapura (Divisi Utama)
2008–09 Sriwijaya FC (Liga Super Indonesia) 1-0 (Persipura walk out (wo) pada menit 60)  Persipura Jayapura  (Liga Super Indonesia)
2010    Sriwijaya FC[4] (Liga Super Indonesia) 2-1 Arema Indonesia (Liga Super Indonesia)

Distribusi Juara
2004- 2005 Arema Malang
2005- 2006 Arema Malang
2006- 2007 Sriwijaya FC
2007- 2008 Sriwijaya FC
2008- 2009 Sriwijaya FC (mencetak rekor hatrick juara Piala Indonesia berturut-turut)

Kontroversi
Kontroversi terjadi pada final Copa Dji Sam Soe 2009 di Stadion Jakabaring, Palembang. Akibatnya, pada menit 60, Persipura menyatakan walk out (wo) saat pertandingan masih berjalan dengan skor 1-0 untuk Sriwijaya FC. Hal ini "mencoreng" nama fair play, sehingga sebagai hasil akhir Sriwijaya FC menang 4-0 karena Persipura yang menyatakan wo. Setelah kasus itu, muncul dugaan Persipura akan diturunkan dari Liga Super Indonesia ataupun mengundurkan diri dan mengikuti kompetisi Australia namun Persipura tetap bermain di Liga Super Indonesia pada musim berikutnya.

Referensi
^ Abi. Perjalanan Arema di Piala Indonesia 2005. Situs WeAremania.net, 20 Agustus 2010. Diakses pada 20 September 2010.
^ a b c d e Lagi, Sriwijaya FC Juaranya!. Jawa Pos National Network, 2 Agustus 2010. Diakes pada 20 September 2010.
^ http://www.goal.com/id-ID/news/2280/copa-indonesia/2010/08/02/2051799/gonzales-top-skorer-kayamba-terbaik
^ http://www.goal.com/id-ID/news/2280/copa-indonesia/2010/08/01/2051396/sriwijaya-fc-hat-trick-juara-piala-indonesia

Pranala luar
(Indonesia) Situs Resmi Copa Dji Sam Soe Indonesia
http://id.wikipedia.org/



Liga Super Indonesia


Negara Indonesia
Konfederasi    AFC
Dibentuk         2008
Musim pertama           2008
Jumlah tim       18
Degradasi ke   Divisi Utama
Tingkat            1
Piala domestik Piala Indonesia
Piala internasional       Liga Champions AFC
Piala AFC
Juara bertahan Persipura Jayapura (2010–2011)
Stasiun televisi penyiar           antv
Situs web        http://www.ligaindonesia.co.id
 Liga Super Indonesia 2010–2011

Liga Super Indonesia (disingkat LSI, bahasa Inggris: Indonesia Super League (ISL)) adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia. LSI diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia (dahulu BLI) yang dimiliki oleh PSSI. LSI dikuti 18 tim terbaik yang akan saling bertanding satu putaran penuh kompetisi 34 pertandingan, kandang dan tandang. Sistem operasi untuk setiap klub peserta dengan promosi dari dan degradasi ke Divisi Utama. Musim kompetisi tidak menentu dan disesuaikan dengan kondisi atau suasana yang terjadi di Indonesia. Sponsor utama LSI adalah perusahaan rokok Djarum, oleh karena itu LSI secara resmi dikenal sebagai Djarum Indonesia Super League. pada musim 2009-2010 AFC menobatkan liga Super Indonesia adalah liga terbaik peringkat 8th se-Asia, dan Liga terbaik se-Asia Tenggara.

Sejarah
Asal
Ide dari pelaksanaan sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan profesionalisme dalam persepak-bolaan nasional. Alasan lainnya adalah karena format Liga Indonesia pada tahun 2007 yang kurang adil, berlangsung secara sistem setengah kompetisi. Sistem ini menyebabkan tingginya tingkat ketegangan pertandingan dan sangat berpotensi memicu kerusuhan. Alasan terakhir adalah karena terlalu banyak tim peserta (38 tim).

Pembentukan
LSI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Kompetisi ini dilaksanakan untuk mengikuti persyaratan FIFA yang menyatakan bahwa liga teratas dari suatu negara harus diikuti oleh paling sedikit 18 klub dan setiap klub diharapkan merupakan klub profesional tanpa dibantu dana subsidi Pemerintah APBD.

18 klub perdana
Pada awal LSI 2008 diadakan dengan menyeleksi sembilan tim teratas dari Divisi Utama Liga Indonesia 2007. Tim-tim tersebut adalah:
Wilayah Barat:
Sriwijaya FC Palembang
Persija Jakarta
PSMS Medan
Deltras Sidoarjo
Persib Bandung
Persela Lamongan
Semen Padang
Pelita Jaya Jawa Barat

Wilayah Timur:
Persipura Jayapura
Persiwa Wamena
Persela Lamongan
Persisam Samarinda
Arema Indonesia
PSM Makassar
Persiba Balikpapan
Bontang FC
Persijap Jepara
Persema Malang
Persibo Bojonegoro

Tetapi setelah diverifikasi, beberapa klub mengundurkan diri dengan alasan kekurangan dana. Sebagai penggantinya dipilihlah klub Divisi Utama Liga Indonesia 2007 dengan syarat menempati posisi kalsemen tepat dibawah klub yang digantikan kemudian diverikasi kembali. Tim yang lolos verifikasi adalah:
Arema Indonesia
Persipura Jayapura
Persiba Balikpapan
Persib Bandung
Sriwijaya FC Palembang
Persija Jakarta
Persiwa Wamena
Persema Malang
Persela Lamongan
PSMS Medan
PSM Makassar
Persijap Jepara
Bontang FC
Persebaya Surabaya
Persisam Samarinda
Persik Kediri
Pelita Jaya Jawa Barat
Persitara Jakarta Utara

Format kompetisi

Format kompetisi memakai satu wilayah dan tidak ada lagi format dua wilayah. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 34 pertandingan. Juara akan mewakili Indonesia di Liga Champions AFC. Runner-up akan mewakili Indonesia di Piala AFC dan Liga Champions AFC dengan play-off. Tiga tim penghuni terbawah klasemen akan langsung terdegradasi. Sementara satu tim (peringkat ke-15) akan melakukan play-off melawan peringkat ke-4 Divisi Utama.

Sponsor
Sejak musim perdananya, LSI disponsori oleh Djarum yang merupakan sponsor titel. Djarum sendiri sudah 3 tahun berturut-turut mensponsori Divisi Utama sejak 2005 hingga LSI saat ini.

Tingkat tertinggi Liga Indonesia menggunakan nama sponsor sebagai titelnya. Sponsor yang namanya digunakan sebagai titel Liga Indonesia yaitu:
No       Tahun  Sponsor
1          1994-1996       Dunhill (Liga Dunhill)
2          1996-1997       Kansas (Liga Kansas)
3          1997-1999       Tidak Ada Sponsor (Liga Indonesia)
4          1999-2004       Bank Mandiri (Liga Bank Mandiri)
5          2005-2007       Djarum (Liga Djarum Indonesia)
6          2008-sekarang Djarum (Djarum Indonesia Super League)

Televisi penyiar
Sejak musim perdananya, LSI disiarkan oleh stasiun televisi nasional antv.

Klub
Total jumlah seluruh klub yang pernah merumput di LSI sejak 2008 adalah 21 klub.

Klub 2009–10
Berikut 18 klub akan bersaing di Liga Super Indonesia selama musim 2009–10.
Klub
Posisi
pada 2008
Musim pertama di
divisi teratas
Jumlah musim di
divisi teratas
Jumlah musim di
Liga Super
Musim pertama menggantikan di divisi teratas
Jumlah juara di
divisi teratas
Juara terakhir divisi utama
Arema
10
1987-88

2

1
1992-93
Bontang FC
13
1988-89

2


n/a
Pelita Jaya
9
1986-87

2


1993-94
Persebaya
Playoff:
 Divisi Utama
1930-31

1


2004
Persela
6
2007

2


n/a
Persema
2: Divisi Utama
1994-95

1


n/a
Persib
3
1930-31

2


1994-95
Persiba
5
1994-95

2


n/a
Persija
7
1930-31

2


2001
Persijap
11
2001

2


n/a
Persik
4
2003

2


2006
Persipura
1
1994-95

2


2009
Persisam
1: Divisi Utama
1994-95

1


n/a
Persitara
14
2006

2


n/a
Persiwa
2
2006

2


n/a
PSM
8
1957

2


1999-00
PSMS
3: Divisi Utama
2003

1


n/a
Sriwijaya FC
5
1994-95

2


2007

Stadion
Stadion 2009–10Klub Stadion            Kapasitas
Arema Kanjuruhan     30.000
Bontang FC    Mulawarman   15.000.
Pelita Jaya       Singaperbangsa           10.000
Persebaya        Gelora 10 November   30.000
Persela Surajaya          12.500
Persema           Gajayana         30.000
Persib  Si Jalak Harupat          40.000
Persiba Stadion Persiba           13.000
Persija  S.U Gelora Bung Karno         80.000
Persijap            Gelora Bumi Kartini   20.000
Persik  Brawijaya        20.000
Persipura         Mandala          30.000
Persisam          Palaran            60.000
Persitara          Soemantri Brodjonegoro         1.000
Persiwa            Pendidikan      20.000
PSM    Andi Mattalatta          30.000
PSMS  Teladan           25.000
Sriwijaya FC   Jakabaring       40.000

Kelangsungan
Klub peserta Superliga harus merupakan klub profesional sesuai ketentuan FIFA dan AFC. Konsekuensinya, klub peserta tidak boleh bergantung pada sumbangan pihak ketiga, termasuk APBD daerah. Hal ini menjadi masalah besar bagi sebagian besar klub karena saat itu hanya Arema Malang, Semen Padang dan Bontang PKT yang merupakan klub profesional penuh dan merupakan klub yang dibiayai tanpa menggunakan APBD. Selain itu ada masalah lain yang mengancam kelangsungan Superliga seperti standarisasi stadion sesuai standar yang diberikan Badan Liga Indonesia (BLI). BLI juga sempat mengharuskan pelatih yang menangani tim-tim peserta Superliga harus berlisensi A. Meski demikian akhirnya BLI memberi toleransi yang memperbolehkan pelatih berlisensi B boleh membesut tim Superliga dengan durasi masa kepelatihan hanya semusim.[1]

Dari 18 klub yang diverifikasi oleh BLI, ada dua tim yang dipastikan tidak bisa mengikuti Superliga karena tidak bisa memenuhi lima aspek verifikasi BLI, yaitu Persiter dan Persmin. Untuk mengisi dua tim yang tidak lolos verifikasi itu ada tujuh tim dari Divisi Utama yang akan bersaing untuk memperebutkan jatah Persiter dan Persmin. Ketujuh tim tersebut adalah, Bontang PKT, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PSS Sleman, Persikabo Bogor, Semen Padang dan Persis Solo.[2]

Setelah melalui proses verifikasi terhadap tujuh tim dari Divisi Utama ini, akhirnya dua tim yang berhak menggantikan posisi Persiter dan Persmin ini diumumkan pada tanggal 16 Juni 2008, yaitu Bontang PKT dan PSIS Semarang. Kedua tim ini memiliki poin tertinggi dari lima aspek verifikasi BLI. Selain itu berdasarkan rapat pada tanggal 13 Juni lalu menghasilkan keputusan bahwa Liga Super Indonesia 2008 tetap diikuti oleh 18 tim meski sempat ada perdebatan mengenai pelangsungan LSI 2008 meski dengan 16 tim.[3]

PSMS Medan sempat terancam dibatalkan dari keikutsertaannya di LSI 2008 karena masalah internal klub yang cukup pelik. Perwakilan dari BLI membenarkan berita tersebut, dan menyebutkan bahwa LSI 2008 tetap akan dimulai pada hari Sabtu, 12 Juli 2008 tanpa menyebutkan konsekuensinya, bila BLI memutuskan untuk menggagalkan keikutsertaan PSMS di LSI 2008. Namun pada akhirnya PSMS tidak jadi mengundurkan diri dari LSI 2008. [4]

Statistik

Pemain terbaik
2008–09 - Boaz Salossa (Persipura)
2009–10 - Kurnia Meiga Hermansyah (Arema Indonesia) [5] (Nominasi: Aldo Bareto, Christian Gonzalez, Ricardo Salampessy)
2010–11 - Boaz Salossa (Persipura) [6] (Nominasi: Aldo Barreto, Bambang Pamungkas)

Pencetak gol terbanyak
2008–09 - Boaz Salossa (Persipura) & Christian Gonzalez {Persib Bandung (put II)} (28 gol)
2009–10 - Aldo Barreto (Bontang FC) (19 gol)
2010–11 - Boaz Salossa (Persipura) (22 gol)

Pemain fair play
2008–09 - T A Musafri (Persiba Balikpapan)[7]
2009–10 - Eduard Ivakdalam (Persipura)

Tim fair play
2008–09 - Persija Jakarta
2009–10 - Sriwijaya FC[8]

Pelatih fair play
2008–09 - Jaksen F Tiago (Persipura)

Wasit terbaik
2008–09 - Najamuddin Aspiran (Balikpapan)
2009–10 - Oki Dwi Putra Senjaya (Bandung)

Suporter terbaik
2008–09 - LA Mania
2009–10 - Aremania

Panpel terbaik
2009–10 - Arema Indonesia

Klasemen akhir
2008
Persipura Jayapura
Persiwa Wamena
Persib Bandung
Persik Kediri
Sriwijaya FC

2009–10
Arema Indonesia
Persipura Jayapura
Persiba Balikpapan
Persib Bandung
Persija Jakarta

2010–11
Persipura Jayapura
Arema Indonesia
Persija Jakarta
Semen Padang
Sriwijaya FC

Referensi
^ BLI melunak lagi
^ Persmin dan Persiter Tak Lolos Verifikasi
^ PKT & PSIS Ikuti Liga Super Indonesia
^ BLI Diminta Arif Sikapi Persoalan PSMS
^ Kiper Arema Kurnia Meiga pemai terbaik LSI 2009/2010
^ Boaz Salossa topskor dan pemain terbaik
^ http://gugling.com/djarum-indonesia-super-league-fair-play-awards.html
^ http://olahraga.tvone.co.id/berita/view/40167/2010/06/06/all_star_taklukkan_arema/
(Indonesia) Format LSI

Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi Liga Indonesia
http://id.wikipedia.org/



Divisi Satu Liga Indonesia

Divisi Satu Liga IndonesiaNegara      Indonesia
Konfederasi    PSSI
Dibentuk         1995
Jumlah tim       57
Promosi ke      Divisi Utama
Degradasi ke   Divisi Dua
Tingkat            3
Piala domestik Piala Indonesia
Juara bertahan PSBS Biak (2010)
Klub tersukses Persebaya Surabaya (2)
Stasiun televisi penyiar           TVRI
Situs web        http://blai.pssi-fotball.com
 2010

Divisi Satu Liga Indonesia adalah kompetisi tingkat tiga dalam Liga Indonesia, di bawah Divisi Utama dan di atas Divisi Dua. Divisi Satu terdiri dari 48 tim yang dibagi menjadi 8 grup.

Cikal bakal adanya Divisi Satu di persepak bolaan Indonesia dimulai pada tahun 1979.

Di era Liga Indonesia, Divisi Satu dimulai pada tahun 1995. Juara pada musim pertama (tahun 1995) adalah Persikab Bandung.

Juara-juara
1995 - Persikab Bandung
1996 - PSP Padang
1997 - Persikota Tangerang
1998 - PSKB Bukittinggi
1999 - PSPS Pekanbaru
2000 - Persita Tangerang
2001 - PSIS Semarang
2002 - Persik Kediri
2003 - Persebaya Surabaya
2004 - Arema Malang
2005 - PSIM Yogyakarta
2006 - Persebaya Surabaya
2007 - Persibo Bojonegoro
2008-09 - Mojokerto Putra
2009-10 - Persekam Metro FC
2010 - PSBS Biak

Sumber
(Inggris) RSSSF.com



Divisi Dua Liga Indonesia
Divisi Dua Liga IndonesiaNegara      Indonesia
Konfederasi    AFC
Dibentuk         1994
Jumlah tim       78
Promosi ke      Divisi Satu
Degradasi ke   Divisi Tiga
Tingkat            4
Piala domestik Piala Indonesia
Juara bertahan Persebangga Purbalingga (2010-11)
Situs web        http://blai.pssi-football.com
 2010-11

Divisi Dua Liga Indonesia adalah kompetisi tingkat empat dalam Liga Indonesia, di bawah Divisi Satu dan di atas Divisi Tiga, dengan status pemain merupakan pemain Amatir. Divisi Dua dimulai bersamaan dengan bergulirnya Liga Indonesia pada tahun 1995, dan merupakan kompetisi level terendah setelah Divisi Utama, dan Divisi I. Juara musim pertama adalah Persikabo Bogor.

Cikal bakal kompetisi Divisi II adalah kompetisi Divisi II Perserikatan. yang kemudian setelah penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama menjadi satu dengan nama Liga Indonesia, maka Kompetisi Divisi II menjadi bagian dari kompetisi Liga Indonesia dengan nama Divisi II Liga Indonesia. Pada tahun 2005, Divisi Dua Liga Indonesia tidak lagi menjadi kompetisi dengan level terendah setelah dibentuknya Kompetisi Divisi Tiga Liga Indonesia. Sejak tahun 2009, penyelenggaraan kompetisi Divisi Dua Liga Indonesia ditangani oleh Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI).

Juara
1995 - Persikabo Bogor
1996 - Persikota Tangerang
1997 - tidak diketahui
1998 - tidak diadakan karena pembatalan Divisi Utama
1999 - PS Palembang
2000 - tidak diketahui
2001 - tidak diketahui
2002 - Persid Jember
2003 - Persekabpas Pasuruan
2004 - Persibo Bojonegoro
2005 - Persiku Kudus
2006 - PSIR Rembang
2007 - Persires Rengat
2008-09 - Barito Putra
2009-10 - Persikasi Bekasi
2010-11 - Persebangga Purbalingga

Sumber
(Inggris) RSSSF.com
http://id.wikipedia.org/



Divisi Tiga Liga Indonesia

Divisi Tiga Liga Indonesia
Negara Indonesia
Konfederasi    AFC
Dibentuk         2005
Jumlah tim       98
Promosi ke      Divisi Dua
Tingkat            5
Piala domestik Piala Indonesia
Juara bertahan MBU Sidoarjo (2010)
Situs web        http://blai.pssi-football.com
 2010-11

Divisi Tiga Liga Indonesia adalah divisi terbawah dalam Liga Indonesia. Status klub dan pemain yang bermain di Divisi ini adalah amatir. Pada musim kompetisi 2008 regulasi tentang pemain Divisi 3 dibatasi untuk kelompok umur 21 tahun dan diperbolehkan hanya memakai 3 pemain yang berusia bebas. Tidak ada degradasi dalam kompetisi divisi III, tetapi ada beberapa tim peringkat teratas yang akan promosi ke Divisi II.

Divisi Tiga mulai diadakan pada tahun 2005, dengan juara musim pertama adalah PSIR Rembang. Pertandingan Divisi Tiga dimulai dengan pertandingan level provinsi untuk memperebutkan jatah berlaga di Babak Zona Nasional. Jatah tersebut berbeda-beda masing-masing provinsi tergantung jumlah tim Divisi Tiga di provinsi tersebut.

Setelah lolos dari level provinsi, tim yang lolos akan berhadapan dengan tim asal provinsi lain dalam satu wilayah zona (pulau). Biasanya terbagi atas Zona Sumatera 1 & 2, Jawa 1 & 2, Kalimantan, Sulawesi 1 & 2, Nusa Tenggara, Malulu & Papua. Setelah babak tersebut, maka tim yang lolos akan berhadapan dengan tim dari zona lain dalam Babak Nasional.

Juara
2005 - PSIR Rembang
2006 - Perseta Tulungagung
2007 - Persem Mojokerto
2008 - Persikotas Tasikmalaya
2009 - Persikasi Kab. Bekasi
2010 - Persewar Waropen
2011 - MBU Sidoarjo

Pranala luar
PT Liga Indonesia



Perserikatan
Perserikatan atau Persyerikatan adalah kompetisi sepak bola Indonesia yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 1931.

Sejarah
Cikal bakal kompetisi ini dimulai ketika pada tanggal 19 April 1930, PSM Yogyakarta (PSIM Yogyakarta) bersama dengan VIJ Jakarta (sekarang Persija Jakarta), BIVB Bandung (Persib Bandung), IVBM Magelang (PPSM Magelang), MVB Madiun (PSM Madiun), SIVB Surabaya (Persebaya Surabaya) dan VVB Solo (Persis Solo) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. Setelah melalui perbagai pertemuan akhirnya disepakati berdirinya organisasi induk yang diberi nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1931 dan berkedudukan di Mataram. Sejak tahun itu pulalah kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. Sebelum ada perserikatan sebenarnya ada kompetisi di Indonesia yang di Mulai pada tahun 1914 yang di selengarakan oleh NIVB (Nederlandsch-Indische Voetbalbond)/ PSSI-nya Hindia-Belanda yaitu Kejuaraan Antar Kota Hindia Belanda.

Juara Perserikatan
Musim Tempat            Juara    Skor     Runner-up
1931    Stadion Sriwedari, Solo          VIJ Jakarta                  VVB Solo
1932    Jakarta PSIM Yogyakarta                   VIJ Jakarta
1933    Surabaya         VIJ Jakarta                  BIVB Bandung
1934    Bandung         VIJ Jakarta                  BIVB Bandung
1935    Semarang        VVB Solo                   PPVIM Jatinegara Jakarta
1936    Solo     VVB Solo                   BIVB Bandung
1937    Bandung         BIVB Bandung                      VVB Solo
1938    Solo     VIJ Jakarta                  SIVB Surabaya
1939    Yogyakarta     VVB Solo                   PSIM Yogyakarta
1940    Solo     VVB Solo                   PSIM Yogyakarta
1941    Bandung         SIVB Surabaya                       PSIM Yogyakarta
1942    Surabaya         VVB Solo                   SIVB Surabaya
1943    Yogyakarta     VVB Solo                   PSIM Yogyakarta
1944 - 1947     Tidak Berlangsung     
1948    Yogyakarta     Persis Solo                   PSIM Yogyakarta
1949    Tidak Berlangsung     
1950    Semarang        Persebaya Surabaya                Persib Bandung
1951    Jakarta Persebaya Surabaya                Persija Jakarta
1952    Surabaya         Persebaya Surabaya                Persija Jakarta
1953    Tidak Berlangsung     
1954    Jakarta Persija Jakarta             PSMS Medan
1955 - 1956     Tidak Berlangsung     
1957    Padang            PSM Ujungpandang               PSMS Medan
1958    Tidak Berlangsung     
1959    Jakarta PSM Ujungpandang               Persib Bandung
1960    Tidak Berlangsung     
1961    Semarang        Persib Bandung                       PSM Ujungpandang
1962 - 1963     Tidak Berlangsung     
1964    Jakarta Persija Jakarta             PSM Ujungpandang
1965    Jakarta PSM Ujungpandang               Persebaya Surabaya
1966    Jakarta PSM Ujungpandang               Persib Bandung
1967    Jakarta PSMS Medan              Persebaya Surabaya
1968    Tidak Berlangsung     
Kejurnas PSSI            
1969-1971 | Jakarta | PSMS Medan | tidak diketahui | Persebaya Surabaya
1971-1973 | Jakarta | Persija Jakarta | tidak diketahui | Persebaya Surabaya
1973-1975 | Jakarta | Persija Jakarta dan PSMS Medan Juara bersama
1975-1978 | Jakarta | Persebaya Surabaya | tidak diketahui | Persija Jakarta
1978-1979 | Jakarta | Persija Jakarta | 'tidak diketahui | PSMS Medan
Divisi Utama PSSI |
1980 | Jakarta | Persiraja Banda Aceh | 3-1 | Persipura Jayapura
1980/1981 | tidak berlangsung |
1983 | Jakarta | PSMS Medan | 0-0 (3-2 pen.) | Persib Bandung
1984 | tidak berlangsung |
1985 | Jakarta | PSMS Medan | 2-2 (3-2 pen) | Persib Bandung
1986 | Jakarta | Persib Bandung | 1-0 | Perseman Manokwari
1986/1987 | Jakarta | PSIS Semarang | 1-0 | Persebaya Surabaya
1986/1987 | Jakarta | Persebaya Surabaya | 3-2 | Persija Jakarta
1988/1989 | tidak berlangsung |
1988/1990 | Jakarta | Persib Bandung | 2-0 | Persebaya Surabaya
1990/1991 | tidak berlangsung
1991-1992 | Jakarta | PSM Makassar | 2-1 | PSMS Medan
1992/1993 | tidak berlangsung |
1993-1994 | Jakarta | Persib Bandung | 2-0 | PSM Ujungpandang |}
Pranala luar
(Inggris) [1]
(Inggris) Indonesia - List of Champions Perserikatan
http://id.wikipedia.org/



Liga Sepak Bola Utama ( Galatama )
Liga Sepak bola Utama disingkat Galatama adalah sebuah liga sepak bola semi profesional pertama di Indonesia sebelum diganti Liga Indonesia pada tahun 1994.

Sejarah
Sampai tahun 1979 Kejuaraan Nasional Perserikatan merupakan satu-satunya kompetisi tingkat nasional di Indonesia. Kejuaraan Nasional Perserikatan bersifat amatir. Mulai tahun 1979 Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyelenggarakan kompetisi sepak bola semiprofesional, diberi nama Liga Sepak Bola Utama disingkat menjadi Galatama. Galatama merupakan salah satu pioner kompetisi semiprofesional dan profesional di Asia selain Liga Hong Kong.

Galatama tidak dibagi dalam beberapa divisi (kecuali pada musim tahun 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi). Sampai musim kompetisi 1982 Galatama memperbolehkan adanya pemain asing. Salah satu pemain asing yang terkenal di kompetisi Galatama adalah Fandi Ahmad (Singapura) yang memperkuat Niac Mitra. Ia berhasil mengantarkan klubnya menjuarai Galatama sehingga memperoleh penghargaan dari Kota Surabaya sebagai warga kehormatan Surabaya. Sayang setelah itu Fandi Ahmad harus keluar dari Indonesia karena adanya larangan penggunaan pemain asing di Galatama.

Pamor Galatama dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Terlebih sejak dikeluarkannya pelarangan pemain asing, kemudian adanya kecurigaan main mata antar beberapa klub, diperparah isu suap. Galatama bukan hanya ditinggalkan penonton, satu per satu klub pesertanya mengundurkan diri.

Tahun 1994 Galatama dan Perserikatan digabung menjadi Liga Indonesia.

Daftar juara
Musim                        Final
Juara    Skor     Runner-up
1979/1980       Warna Agung  tidak diketahui            Jayakarta
1980/1982       Niac Mitra       tidak diketahui            Jayakarta
1982/1983       Niac Mitra       3-2       UMS 80
1983/1984       Yanita Utama  1-0       Mercu Buana
1984    Yanita Utama  2-0       UMS 80
1985    Krama Yudha Tiga Berlian     1-0       Arseto
1986/1987       Krama Yudha Tiga Berlian     4-2       Pelita Jaya
1987/1988       Niac Mitra       3-1       Pelita Jaya
1988/1989       Pelita Jaya       2-1       Niac Mitra
1990    Pelita Jaya       1-1 4-2 (adu penalti)   Krama Yudha Tiga Berlian
1991/1992       Arseto tidak diketahui            Pupuk Kaltim
1992/1993       Arema tidak diketahui            Pupuk Kaltim
1993/1994       Pelita Jaya       1-0       Gelora Dewata

Paling banyak masuk final
Warna Agung (Jakarta) : 1 kali juara
Niac Mitra (Surabaya) : 3 kali juara, 1 kali runner-up
Yanita Utama (Bogor) : 2 kali juara
Krama Yudha Tiga Berlian (Palembang) : 2 kali juara, 1 kali runner-up
Pelita Jaya (Jakarta) : 3 kali juara, 2 kali runner-up
Arseto (Solo) : 1 kali juara, 1 kali runner-up
Arema (Malang) : 1 kali juara
Jayakarta (Jakarta) : 2 kali runner-up
UMS 80 (Jakarta) : 2 kali runner-up
Mercu Buana (Medan) : 1 kali runner-up
Pupuk Kaltim (Bontang) : 2 kali runner-up
Gelora Dewata (Denpasar) : 1 kali runner-up

Pencetak gol terbanyak
Musim Nama pemain  Klub    Jumlah gol
1979/1980       Hadi Ismanto  Indonesia Muda          22
1980/1982       Syamsul Arifin            Niac Mitra       30
1982/1983       Dede Sulaeman           Indonesia Muda          17
1983/1984       Bambang Nurdiansyah           Mercu Buana   16
1984    Bambang Nurdiansyah           Yanita Utama  13
1985    Bambang Nurdiansyah           Krama Yudha Tiga Berlian     9
1986/1987       Ricky Yacob   Arseto 9
1987/1988       Nasrul Kotto   Arseto 16
1988/1989       Mecky Tata & Dadang Kurnia           Arema & Bandung Raya        18
1990    Ricky Yacob   Arseto tidak diketahui
1991/1992       Singgih Pitono            Arema 21
1992/1993       Singgih Pitono            Arema 16
1993/1994       Ansyari Lubis  Pelita Jaya       19

Klub Yang Pernah Berpartisipasi
Aceh Putra (Lhokseumawe, Aceh) 1990-1994
Pardedetex (Medan) 1979-1984
Mercu Buana (Medan) 1980-1984
Medan Jaya (Medan) 1987-1994
Semen Padang (Padang) 1983-1994
Pusri Palembang (Palembang) 1987-1989
Jaka Utama Lampung/Yanita Utama (1983)/Tiga Berlian (1985)/Krama Yudha Tiga Berlian(1986) (1979 Lampung,1983 Bogor,1986 Palembang,1990 Bekasi) 1979-1991
Lampung Putra (Lampung) 1987-1989
Warna Agung (Jakarta) 1979-1994
Jayakarta (Jakarta) 1979-1982
Indonesia Muda (Jakarta) 1979-1984
BBSA (Bangka Billiton Sports Association) Tama (Jakarta) 1979/1980 1 musim
Buana Putra (Jakarta) 1979-1982
Cahaya Kita (Jakarta) 1979-1982
Tunas Inti (Jakarta) 1979-1987
Angkasa (Jakarta) 1980-1984
UMS '80 (Jakarta) 1980-1984
Arseto (1979 Jakarta, 1983 Solo/Surakarta ) 1979-1994
Pelita Jaya (Jakarta) 1986-1994
Perkesa '78/Perkesa Mataram(1987)/Mataram Putra(1992)(1979 Bogor, 1980 Sidoarjo,1987 Yogyakarta) 1979-1994
Sari Bumi Raya (1979 Bandung, 1980 Yogyakarta) 1979-1984
Tempo Utama (Bandung) 1983/84 1 musim
Bandung Raya (Bandung) 1987-1994
Bintang Timur (Cirebon) 1980-1983
Tidar Sakti (Magelang) 1979-1982
Gajah Mungkur Muria Tama (Kudus) 1990-1992 1 musim
B.P.D. Jateng (Semarang) 1988-1994
Niac Mitra/Mitra Surabaya(1990) (Surabaya) 1979-1994
ASGG Assyabaab Salim Grup Galatama/1992 ASGS (Surabaya) 1990-1994
Petrokimia Putra (Gresik) 1988-1994
Arema (Malang) 1987-1994
Bentoel Galatama (Jember) 1990/1992 1 musim
Caprina (Denpasar) 1983/84 1 musim
Bali Yudha (Denpasar) 1984 1 musim
Gelora Dewata (Denpasar) 1990-1994
Barito Putra (Banjarmasin) 1988-1994
Pupuk Kaltim (Bontang) 1989-1994
Putra Mahakam/1993 Putra Samarinda (Samarinda) 1990-1994
Makassar Utama (Makassar) 1980-1989
Bima Kencana (Makassar) 1983/84 1 musim
Palu Putra(Palu) 1987-1989
BPD Jateng (Semarang) 1988-1994

Dari sekian banyak tim eks Galatama tinggal beberapa tim yang masih tetap eksis hingga detik ini, meskipun ada beberapa tim yang merger, ganti nama ataupun pindah home base.
Hingga saat ini yang masih eksis, antara lain:
Super Liga: Arema Malang, , Pelita Jaya sekarang Pelita Jabar (pindah homebase di Karawang), PKT Bontang sekarang Bontang FC di akuisisi oleh Pemkot Bontang, Putra Samarinda menjadi Persisam Putra Samarinda (hasil merger dengan Persisam Samarinda), Semen Padang, Gelora Dewata sekarang Deltras Sidoarjo(diakuisisi Pemkab Sidoarjo).
Divisi Utama: Petrokimia Putra sekarang Gresik United (hasil merger dengan Persegres Gresik), Mitra Surabaya sekarang Mitra Kukar diakuisisi oleh Pemda Kutai Kartanegara Tenggarong. Sebelum diakuisisi oleh Pemda Kutai Kartanegara (Kaltim), bernama Mitra Kalimantan Tengah (Mikaltra) Palangkaraya.
Divisi I: Barito Putra
Divisi II: Medan Jaya sekarang Penajam Medan Jaya (diakuisisi oleh Pemkab Penajam Paser Utara Kaltim.
Divisi III Regional: Bandung Raya, sempat vakum beberapa tahun tidak mengikuti kompetisi setelah bubar pada pra Ligina Ke IV

Pranala luar
Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation



Liga Primer Indonesia


Negara Indonesia
Dibentuk         2010
Musim pertama           2011
Dibubarkan     2011
Divisi               1
Jumlah tim       19
Tingkat            1
Stasiun televisi penyiar           Indosiar[1]
Metro TV[2]
Trans TV[3]
Trans7[4]
Situs web        ligaprimerindonesia.co.id

Liga Primer IndonesiaMusim          2011
Jumlah pertandingan   171
Jumlah gol       488 (2.85 per pertandingan)
Pencetak gol terbanyak           Juan Manuel Cortes,
Fernando Gaston Soler,
Laakkad Abdelhadi
(13 gol)
Kemenangan kandang terbesar           Bogor Raya 5−0 Bandung FC  (5 Maret 2011)
Kemenangan tandang terbesar            Minangkabau FC 0−5 Persebaya 1927  (5 Februari 2011)
Skor terbesar   Solo FC 7−3 Manado United  (10 April 2011)

Liga Primer Indonesia, disingkat LPI (bahasa Inggris: Indonesia Premier League) adalah kompetisi sepak bola antar klub di Indonesia yang diselenggarakan pada 2011. LPI dimulai pada 8 Januari 2011 dan dijadwalkan selesai pada bulan Oktober 2011. LPI diselenggarakan oleh Konsorsium PT Liga Primer Indonesia yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro dan tidak berafiliasi dengan PSSI, sehingga menjadi ajang tandingan terhadap Liga Super Indonesia (ISL) yang diselenggarakan oleh PSSI. Seiring dengan kisruh di tubuh PSSI dan dibentuknya Komite Normalisasi (KN) PSSI oleh FIFA, KN kemudian memutuskan untuk mengakui secara resmi LPI sebagai liga yg berjalan di bawah pengawasan PSSI.[5] LPI berakhir setelah menyelesaikan putaran pertama kompetisi, dan klub-klub LPI kemudian meleburkan diri ke dalam klub-klub ISL untuk memulai suatu liga profesional baru, Liga Pro.[6]

Sejarah
Dasar hukum
PSSI menganggap penyelenggaran LPI ilegal karena tidak memiliki izin dari asosiasi sepakbola tersebut.[7] Akan tetapi pihak LPI menyatakan bahwa penyelenggaraan LPI tidak melanggar hukum karena sesuai dengan rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional yang dilaksanakan di Malang pada Maret 2010.[8][9] Konsorsium LPI juga menyatakan sudah beberapa kali mencoba berkoordinasi dan meminta izin kepada PSSI,[10][11][12][13] namun PSSI bersikap menutup diri terhadap penyelenggaraan LPI.[14] PSSI memaparkan secara panjang lebar alasan mengapa LPI melawan hukum,[7], namun tidak pernah menjelaskan alasan mengapa mereka tidak merestui LPI, kecuali menyebut LPI sebagai "kompetisi ecek-ecek",[15] "tarkam",[16] dan "banci."[17] LPI akhirnya mendapatkan izin dari pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.[18] Dengan dibentuknya Komite Normalisasi (KN) oleh FIFA, KN memutuskan PSSI membawahi kompetisi tersebut di bawah PSSI dan LPI secara resmi diakui PSSI sebagai liga yg berjalan di bawah pengawasan PSSI.[5]

Sanksi PSSI
PSSI mengancam menghukum berat semua klub, pemain, dan perangkat pertandingan yang terlibat di liga ini. Di antara ancaman yang dilontarkan PSSI, klub Liga Super Indonesia yang terlibat LPI akan didegradasi ke divisi satu.[19] dan diminta mengembalikan aset-aset PSSI.[20] Empat klub LPI yang diancam menyatakan tidak takut dengan ancaman PSSI tersebut.[21][22][23][24]

Pemain yang terlibat LPI juga diancam tidak dapat memperkuat timnas.[25] Keputusan tersebut ditentang oleh beberapa pihak, termasuk Menpora,[26] Anggota Komisi X DPR RI Angelina Sondakh,[27] dan Wakil Ketua DPR Pramono Anung.[25] Meski PSSI mengeluarkan ancaman tersebut, Badan Tim Nasional tetap memanggil beberapa pemain dari klub-klub anggota LPI untuk seleksi timnas U-23 yang disiapkan untuk Sea Games 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.[28]

Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl juga menyatakan tidak akan memanggil pemain yang bermain di LPI dengan alasan "pemain yang tampil di kompetisi yang tidak diakui oleh FIFA, tidak bisa tampil di timnas."[29] Padahal statuta FIFA hanya menyatakan bahwa "setiap orang yang memegang kewarganegaraan permanen yang tidak tergantung pada masa tinggal di negara tertentu memenuhi syarat untuk bermain mewakili tim nasional asosiasi negara itu."[30]

Tidak cukup dengan klub dan pemain, pelatih klub-klub LPI diancam dicabut lisensinya.[31] Selain itu, PSSI juga mengancam wasit yang terlibat dalam penyelenggaraan LPI dengan sanksi FIFA dan pencabutan lisensi.[32][33] [34]

Izin penyelenggaraan pertandingan
Pertandingan perdana di Stadion Manahan Solo antara Solo FC melawan Persema hampir tidak dapat dilangsungkan karena tidak mendapat izin dari Polri.[35] Menurut UU, segala macam acara yang berpotensi pada kericuhan massa harus mendapat izin tertulis dari Polri, termasuk penyelenggaraan pertandingan sepakbola. Polri beralasan mereka tidak dapat memberi izin pertandingan LPI karena PSSI tidak memberikan rekomendasi.[35] Desakan publik membuat Menpora mengadakan mediasi dengan mengundang PSSI, LPI, dan Polri,[36] akan tetapi tidak satu pun perwakilan PSSI hadir di pertemuan tersebut.[37] Menpora kemudian menyatakan penyelenggaraan LPI tidak membutuhkan izin PSSI, melainkan hanya membutuhkan izin Badan Olahraga Profesional Indonesia. Polri akhirnya memberikan izin pertandingan setelah BOPI memberikan rekomendasi.[18] Belakangan diketahui bahwa PSSI cabang Kota Solo yang diketuai oleh F.X. Hadi Rudyatmo (sekaligus ketua Persis Solo) memberikan rekomendasi kepada Polresta Surakarta untuk memberikan izin pertandingan LPI, meskipun hal tersebut bertentangan dengan pengurus PSSI pusat.[38]

Format kompetisi
LPI menggunakan format kompetisi penuh. Setiap tim akan menghadapi tim lawan yang sama sebanyak 2 kali dalam 1 musim melalui pertandingan kandang dan tandang. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 36 pertandingan.

Televisi penyiar
LPI pertama kali disiarkan oleh Indosiar.[1] Indosiar akan menyiarkan secara langsung 68 pertandingan pada setiap hari Sabtu dan Minggu sore.[39] MetroTV juga sempat menyiarkan 1 pertandingan pada pekan pertama.[40] Pada pertengahan Februari 2011, Trans TV dan Trans7 menyusul diumumkan sebagai televisi pemegang hak siar kedua. Trans TV dan Trans7 akan menyiarkan 68 pertandingan pada setiap hari Sabtu dan Minggu malam. Akan tetapi pada pertengahan Maret 2011, Trans Corp (Trans TV dan Trans7) memutuskan kontrak dengan pihak LPI karena alasan persaingan bisnis sponsor LPI dan Transcorp[rujukan?].

Klub
Terdapat 19 klub yang berpartisipasi sebagai peserta.
Klub    Kabupaten/Kota          Stadion            Kapasitas         Musim 2009–10
Atjeh United   Banda Aceh, Aceh      Harapan Bangsa          40.000 -
Bali Devata     Gianyar, Bali   Ngurah Rai      25.000 -
Bandung FC   Bandung, Jawa Barat  Siliwangi         25.000 -
Batavia Union Jakarta Utara, DKI Jakarta     Tugu    20.000 -
Bintang Medan           Medan, Sumatera Utara          Teladan           10.000 -
Bogor Raya     Bogor, Jawa Barat      Persikabo         25.000 -
Cendrawasih Papua    Jayapura, Papua          Mandala          30.000 -
Jakarta FC 1928          Jakarta Selatan, DKI Jakarta  Lebak Bulus    12.500 -
Manado United           Manado, Sulawesi Utara         Klabat 10.000 -
Medan Chiefs Medan, Sumatera Utara          Teladan           10.000 -
Minangkabau FC        Padang, Sumatera Barat         Haji Agus Salim          28.000 -
Persebaya 1927           Surabaya, Jawa Timur Gelora 10 November   30.000 Peringkat ke-17 LSI,
degradasi ke Divisi Utama
Persema           Malang, Jawa Timur    Gajayana         30.000 Peringkat ke-10 LSI
Persibo            Bojonegoro, Jawa Timur         Letjen H. Soedirman   15.000 Juara Divisi Utama
PSM    Makassar, Sulawesi Selatan    Mattoangin      30.000 Peringkat ke-13 LSI
Real Mataram  Sleman, DIY   Maguwoharjo  30.000 -
Semarang United        Semarang, Jawa Tengah          Jatidiri 25.000 -
Solo FC           Surakarta, Jawa Tengah          Manahan         35.000 -
Tangerang Wolves      Tangerang, Banten      Benteng           25.000 -

Laga perdana Liga Primer Indonesia di Stadion Manahan, Solo

Pembukaan
Kick-off pertama LPI dilakukan pada tanggal 8 Januari 2011 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah antara Solo FC melawan Persema Malang. Pada pertandingan pembukaan tersebut, Solo FC dipaksa tunduk 1-5. Pertandingan yang dihadiri 22 ribu orang tersebut berjalan dengan aman tanpa insiden. Pertandingan diawali dengan tari-tarian yang dibawakan oleh 1.050 penari dengan mengenakan busana batik dan dibuka oleh Joko Widodo dan F.X. Hadi Rudyatmo.[41][42]

Klasemen akhir
Pos      Tim      Main    M         S          K         GM      GK      SG       N
1          Persebaya 1927           18        12        4          2          42        13        +29      40
2          Persema Malang          18        12        4          2          35        17        +18      40
3          PSM Makassar            18        10        4          4          36        18        +18      34
4          Jakarta FC 1928          18        9          5          4          33        20        +13      32
5          Medan Chiefs 18        9          5          4          26        20        +6        32
6          Batavia Union 18        8          7          3          32        23        +9        31
7          Bali Devata     18        8          5          5          22        17        +5        29
8          Persibo Bojonegoro     18        8          5          5          25        22        +3        29
9          Semarang United        18        9          1          8          18        21        −3        28
10        Minangkabau FC        18        7          6          5          21        19        +2        27
11        Atjeh United   18        8          2          8          23        24        −1        26
12        Bintang Medan           18        6          4          8          29        30        −1        22
13        Bogor Raya     18        6          3          9          22        24        −2        21
14        Solo FC           18        4          4          10        19        29        −10      16
15        Bandung FC   18        4          4          10        22        23        −1        16
16        Real Mataram  18        4          4          10        27        41        −14      16
17        Manado United           18        3          6          9          19        36        −17      15
18        Tangerang Wolves      18        2          5          11        19        35        −16      11
19        Cendrawasih Papua    18        1          4          13        18        44        −26      7

Diperbarui hingga pertandingan tanggal 28 Mei 2011.
Sumber: LPI, goal.com, futbol24.com
Aturan pengurutan: 1. nilai; 2. selisih gol; 3. jumlah gol yang dicetak.
(J) = Juara; (D) = Degradasi; (P) = Promosi.

Pencetak gol terbanyak
Urutan Pencetak gol    Klub    Gol[43]
1          Juan Manuel Cortes   Batavia Union 13
Laakkad Abdelhadi    Medan Chiefs 13
Fernando Gaston Soler           Real Mataram  13
4          Emanuel De Porras    Jakarta FC 1928          10
Samsul Arif     Persibo Bojonegoro     10
Irfan Bachdim Persema Malang          10
Cosmin Vancea           Bintang Medan           10
Marwan Sayedeh        PSM Makassar            10
9          Perry N Somah           Bandung FC   9
10        Wallace Rodrigues Da Silva  Tangerang Wolves      8
Rahmat            PSM Makassar            8
Andi Oddang  PSM Makassar            8
Andrew Barisić           Persebaya 1927           8
Ilija Spasojević            Bali Devata     8
Fred Agius      Cendrawasih Papua    8
16        Jardel Santana            Manado United           7
Sansan Fauzi Husaeni Jakarta FC 1928          7
http://id.wikipedia.org/