M.
Basri (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 5 Oktober 1942) adalah mantan
pemain sepak bola nasional Indonesia dan sekarang melatih beberapa klub sepak
bola di Indonesia.
Karier
Sebagai
pemain
Basri
memulai kariernya di Klub MOS pada tahun 1961 dan dilanjutkan di klub
Pardedetex dan HBS Surabaya.
Basri
sempat membela timnas di Asian Games 1962. Pada saat itu, Indonesia menjadi
tuan rumah pesta olahraga se-Asia. Selanjutnya, Basri terus tampil pada dua
Asian Games berikutnya. Ia juga menjadi bagian timnas saat Indonesia turun di
Ganefo.Persebaya
Surabaya adalah tim pertama yang diasuh Basri. Pada musim 1977, Basri berhasil
mengantarkan Persebaya jadi juara Kompetisi Perserikatan. Usai memberikan
prestasi puncak bagi Persebaya, Basri pindah ke Niac Mitra. Nampaknya Basri
juga ingin menjajal kerasnya Kompetisi Galatama. Lagi-lagi keampuhan
racikan Basri terbukti. Tiga kali Niac Mitra dibawa Basri jadi juara Galatama, masing-masing pada 1981, 1982, dan 1986.Kenyang merasakan persaingan di era Kompetisi Perserikatan dan Galatama, karier Basri sebagai pelatih terus berlanjut saat sepak bola Indonesia memasuki fase Liga Indonesia. Sebagai putra derah, di awal Liga Indonesia bergulir, Basri sangat bangga bisa menukangi PSM Makassar. Nyaris saja Piala Presiden, lambang supremasi Liga Indonesia berhasil dipersembahkan Basri bagi tanah kelahirannya. Sayang, di final Liga Indonesia 1995/1996, PSM Makassar kalah 0-2 dari Mastrans Bandung Raya di final. PSM Makassar pun gagal jadi juara Liga Indonesia untuk kali pertama.Selain PSM, di era Liga Indonesia, Basri juga pernah menangani Arema Malang, Persita Tangerang, dan terakhir Persela Lamongan di musim 2007. Kala menangani Persita di musim 2004, Basri mengajukan pengunduran diri dari posisi pelatih kepala. Hal ini dilakukan karena Persita menelan kekalahan beruntun.Sebagai pelatih, Basri dikenal keras dan tegas. Ia selalu menegakkan disiplin tinggi pada tiap tim yang diasuhnya. Hingga kini, Basri bisa dikatakan sebagai pelatih lokal paling senior yang masih beredar di kancah sepak bola nasional Indonesia.
racikan Basri terbukti. Tiga kali Niac Mitra dibawa Basri jadi juara Galatama, masing-masing pada 1981, 1982, dan 1986.Kenyang merasakan persaingan di era Kompetisi Perserikatan dan Galatama, karier Basri sebagai pelatih terus berlanjut saat sepak bola Indonesia memasuki fase Liga Indonesia. Sebagai putra derah, di awal Liga Indonesia bergulir, Basri sangat bangga bisa menukangi PSM Makassar. Nyaris saja Piala Presiden, lambang supremasi Liga Indonesia berhasil dipersembahkan Basri bagi tanah kelahirannya. Sayang, di final Liga Indonesia 1995/1996, PSM Makassar kalah 0-2 dari Mastrans Bandung Raya di final. PSM Makassar pun gagal jadi juara Liga Indonesia untuk kali pertama.Selain PSM, di era Liga Indonesia, Basri juga pernah menangani Arema Malang, Persita Tangerang, dan terakhir Persela Lamongan di musim 2007. Kala menangani Persita di musim 2004, Basri mengajukan pengunduran diri dari posisi pelatih kepala. Hal ini dilakukan karena Persita menelan kekalahan beruntun.Sebagai pelatih, Basri dikenal keras dan tegas. Ia selalu menegakkan disiplin tinggi pada tiap tim yang diasuhnya. Hingga kini, Basri bisa dikatakan sebagai pelatih lokal paling senior yang masih beredar di kancah sepak bola nasional Indonesia.
Pemain
liga
1961:
Klub MOS
1968:
Pardedetex
1973:
HBS Surabaya
Tim
nasional
PSSI
Asian Games 1962, 1966, 1970, 1974, 1982
PSSI
Ganefo 1962
PSSI
Pra Olimpiade 1968
Piala
Asia Cup 1968
PSSI
King's Cup 1969 (Juara), 1970 (Runner-up), 1971
PSSI
Merdeka Games 1967, 1969 dan 1970 (Juara)
PSSI
Pesta Sukan 1970 (Juara)
PSSI
Pra Piala Dunia 1973
Pelatih
1977:
Persebaya Surabaya
1979:
PSSI Pratama
1980-1986:
Niac Mitra
1983:
Timnas Pra Olimpiade
1989:
Timnas Pra Piala Dunia, Timnas SEA Games
1991-1993:
Arema Malang
1994:
Mitra Surabaya
1995-1997:
PSM Makassar
2000:
Arema Malang
2003:
Persim Maros
2004:
Persita Tangerang
2005:
PSM Makassar
2007-2009:
Persela Lamongan
2010-2011:
PSS Sleman
2011-....:
Persiba Bantul
Prestasi
kepelatihan
1977:
Juara Kompetisi Perserikatan (Persebaya Surabaya)
1981:
Juara Galatama (Niac Mitra)
1982:
Juara Galatama (Niac Mitra)
1986:
Juara Galatama (Niac Mitra)
1993:
Juara Galatama (Arema Malang)
1996:
Finalis Liga Indonesia (PSM Makassar)
wikipedia